Rabu, 15 April 2015

Metode Penelitian-SAMPEL

Nama          : Matirah
NIM            : 301 13 11 065
Kelas          : 4AK3

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS
                                        BAB VI : SAMPEL
A.    PENDAHULUAN
Proses pengambilan sampel merupakan proses yang penting. Proses pengambilan sampel harus dapat menghasilkan sampel yang akurat dan tepat. Sampel yang tidak akurat dan tidak tepat akan memberikan kesimpulan riset yang tidak diharapkan atau dapat menghasilkan kesimpulan kesimpulan salah yang menyesatkan.

B.    KRITERIA SAMPEL 
1.    Akurat
Sampel yang akurat (accurate) adalah sampel yang tidak bias. Beberapa cara dapat dilakukan untuk meningkatkan akurasi dari sampel sebagai berikut ini. 
a. Pemilihan sampel berdasarkan proaksi yang tepat  Misalnya akan dibuat dua buah grup, yaitu grup pertama adalah grup yang berisi perusahaan – perusahaan yang mengalami financial distress dan grup kedua berisi dengan perusahaan – perusahaan yang tidak mengalaminya. Leverage dipilih sebagai proxy untuk financial distress dan perusahaan yang tidak distress, maka proaksi tersebut adalah tidak akurat.
b. Menghindari bias di seleksi sampel  Pemilihan sampel yang bias (sampel selection bias) akan membuat sampel tidak akurat.
c. Menghindari bias hanya di perusahaan – perusahaan yang bertahan  Pemilihan sampel yang bias yang berisi dengan perusahaan – perusahaan yang bertahan (survivorship bias) akan membuat sampel tidak akurat. 
2. Presisi 
Sampel yang mempunyai presisi (precision) yang tinggi adalah yang mempunyai kesalahan pengambilan sampel (sampling error) yang rendah. Kesalahan pengambilan sampel (sampling error) adalah seberapa jauh sampel berbeda dari yang dijelaskan oleh populasinya. Presesi diukur dengan standard error of estimate. Semakin kecil standard error of estimate semakin tinggi presesi sampelnya. Presisi dapat ditingkatkan dengan jumlah sampelnya. Semakin besar sampelnya, semakin kecil kesalahan standar estimasinya. 



C.    METODE PROSES PENGAMBILAN SAMPEL 
Ada dua metode pengambilan sampel, yaitu pengambilan sampel berbasis pada probabilitas (pemilihan secara random) atau pengambilan sampel secara nonprobabilitas (pemilihan nonrandom). Secara probabilitas, metode – metode yang dapat digunakan adalah: 
1. Random sederhana (simple random), dilakukan dengan mengambil secara langsung dari populasinya random.
2. Random komplek (complex random) yang dapat berupa sebagai berikut ini: 
a. Systematic random sampling, dilakukan dengan membagi populasi sebanyak n bagian dan mengambil sebuah sampel pada masing-masing bagian dimulai dari bagian pertama secara random.
b. Cluster sampling, dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa grup bagian.
c. Stratified sampling, dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa sub-populasi atau strata dan kemudian pengambilan sampel random sederhana dapat dilakukan di dalam masing-masing strata.
d. Double sampling, mengumpulkan sampel dengan dasar yang ada dan dari informasi yang diperoleh digunakan untuk mengambil sampel berikutnya.
Pengambilan sampel secara nonprobabilitas (pemilihan nonrandom) dapat dilakukan metode – etode sebagai berikut ini: 
1. Convenience, dilakukan dengan memilih sampel bebas sekehendak perisetnya.
2. Purpose, terdiri dari:
a. Judgment, adalah purposive sampling dengan kriteria berupa satu pertimbangan tertentu.
b. Quota, bahwa sampel harus mempunyai karakteristik yang dimiiki oleh populasinya.
3. Snowball Sampling, dilakukan dengan mengumpulkan sampel dari responden yang berasal dari referensi satu jaringan.
D. STRATEGI PENGUMPULAN DATA DAN SUMBER DATANYA 
Terdapat empat strategi pengumpulan data, yaitu (lihat Bucley et al, 1976) sebagai berikut ini. 
1.       Strategi pengamatan langsung (direct observation), yaitu data dikumpulkan dengan mengamati langsung di sumber datannya. Sumber data dari pengamatan langsung dapat diperoleh dari beberapa cara sebagai berikut:
a. Studi kasus (case)
b. Studi lapangan (field)
c. Studi laboratorium (laboratory)
2.       Strategi opini (opinion), yaitu data dikumpulkan melalui pendapat – pendapat responden. Sumber data dari strategi ini dapat diperoleh dari:
a. Responden individu atau
b. Responden group
3.       Strategi arsip (archival), yaitu data dikumpulkan dari catatan atau basis data yang sudah ada. Sumber data strategi ini adalah:
a. Data primer (primary data) dan
b. Data sekunder (secondary data)
4.       Strategi analitikal (analytical). Strategi ini menggunakan data kuantitatif tetapi prinsip atau hipotesis dibuktikan dengan menggunakan lojik matematik periset. 

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 
Beberapa teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data tergantung dari strategi dan sumber datanya.
1.    Strategi pengamatan langsung.
a.    Untuk mendapatkan data kasus, teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara.
b.    Untuk mendapatkan data lapangan, pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi waktu dan gerak.
c.    Untuk data laboratorium, pengumpulan data melalui eksperimen dan simulasi.
2.    Strategi opini.
a.    Untuk data opini individu, pengumpulan dapat digunakan teknik pengumpulan data survei.
b.    Untuk data opini grup, digunakan teknik pengumpulan data Delphi.
3.    Strategi arsip.
a.    Untuk data primer, digunakan pengumpulan data analisis isi.
b.    Untuk data sekunder, digunakan teknik pengumpulan data dari basis data.
4.    Strategi analitiikal, untuk mendapatkan data lojik periset, digunakan model matematik.

F. FAKTOR-FAKTOR PENGARUH DI PENGUMPULAN DATA
1. Mainstream yang dianut.                   6. Validitas luar dan kedalaman riset.
2. Tujuan.                                   7. Validitas internal.
3. Level yang akan diteliti (abstraksi).         8. Biaya.
4. Pengontrolan dari periset.           9. Waktu.
5. Kemudahan riset jika data tersedia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar