Nama :
Matirah
NIM :
301 13 11 065
Kelas :
4AK3
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS
BAB
VI : SAMPEL
A.
PENDAHULUAN
Proses pengambilan
sampel merupakan proses yang penting. Proses pengambilan sampel harus dapat
menghasilkan sampel yang akurat dan tepat. Sampel yang tidak akurat dan tidak
tepat akan memberikan kesimpulan riset yang tidak diharapkan atau dapat
menghasilkan kesimpulan kesimpulan salah yang menyesatkan.
B.
KRITERIA
SAMPEL
1.
Akurat
Sampel yang akurat (accurate) adalah sampel
yang tidak bias. Beberapa cara dapat dilakukan untuk meningkatkan akurasi dari
sampel sebagai berikut ini.
a.
Pemilihan sampel berdasarkan proaksi yang tepat
Misalnya akan dibuat dua buah grup, yaitu grup pertama adalah grup yang
berisi perusahaan – perusahaan yang mengalami financial distress dan grup kedua
berisi dengan perusahaan – perusahaan yang tidak mengalaminya. Leverage dipilih
sebagai proxy untuk financial distress dan perusahaan yang tidak distress, maka
proaksi tersebut adalah tidak akurat.
b.
Menghindari bias di seleksi sampel
Pemilihan sampel yang bias (sampel selection bias) akan membuat sampel
tidak akurat.
c.
Menghindari bias hanya di perusahaan – perusahaan yang bertahan Pemilihan sampel yang bias yang berisi dengan
perusahaan – perusahaan yang bertahan (survivorship bias) akan membuat sampel
tidak akurat.
2. Presisi
Sampel yang
mempunyai presisi (precision) yang tinggi adalah yang mempunyai kesalahan
pengambilan sampel (sampling error) yang rendah. Kesalahan pengambilan sampel
(sampling error) adalah seberapa jauh sampel berbeda dari yang dijelaskan oleh
populasinya. Presesi diukur dengan standard error of estimate. Semakin kecil
standard error of estimate semakin tinggi presesi sampelnya. Presisi dapat
ditingkatkan dengan jumlah sampelnya. Semakin besar sampelnya, semakin kecil
kesalahan standar estimasinya.
C.
METODE
PROSES PENGAMBILAN SAMPEL
Ada dua
metode pengambilan sampel, yaitu pengambilan sampel berbasis pada probabilitas
(pemilihan secara random) atau pengambilan sampel secara nonprobabilitas
(pemilihan nonrandom). Secara probabilitas, metode – metode yang dapat
digunakan adalah:
1. Random sederhana (simple
random), dilakukan dengan mengambil secara langsung dari populasinya random.
2. Random komplek (complex
random) yang dapat berupa sebagai berikut ini:
a. Systematic random sampling,
dilakukan dengan membagi populasi sebanyak n bagian dan mengambil sebuah sampel
pada masing-masing bagian dimulai dari bagian pertama secara random.
b. Cluster sampling, dilakukan
dengan membagi populasi menjadi beberapa grup bagian.
c. Stratified sampling, dilakukan
dengan membagi populasi menjadi beberapa sub-populasi atau strata dan kemudian
pengambilan sampel random sederhana dapat dilakukan di dalam masing-masing strata.
d. Double sampling,
mengumpulkan sampel dengan dasar yang ada dan dari informasi yang diperoleh
digunakan untuk mengambil sampel berikutnya.
Pengambilan
sampel secara nonprobabilitas (pemilihan nonrandom) dapat dilakukan metode – etode
sebagai berikut ini:
1. Convenience, dilakukan
dengan memilih sampel bebas sekehendak perisetnya.
2. Purpose, terdiri dari:
a. Judgment, adalah purposive
sampling dengan kriteria berupa satu pertimbangan tertentu.
b. Quota, bahwa sampel harus
mempunyai karakteristik yang dimiiki oleh populasinya.
3. Snowball Sampling,
dilakukan dengan mengumpulkan sampel dari responden yang berasal dari referensi
satu jaringan.
D. STRATEGI PENGUMPULAN DATA DAN SUMBER
DATANYA
Terdapat empat strategi
pengumpulan data, yaitu (lihat Bucley et al, 1976) sebagai berikut ini.
1. Strategi pengamatan langsung (direct
observation), yaitu data dikumpulkan dengan mengamati langsung di sumber
datannya. Sumber data dari pengamatan langsung dapat diperoleh dari beberapa
cara sebagai berikut:
a. Studi kasus (case)
b. Studi lapangan (field)
c. Studi laboratorium
(laboratory)
2. Strategi opini (opinion), yaitu data
dikumpulkan melalui pendapat – pendapat responden. Sumber data dari strategi
ini dapat diperoleh dari:
a. Responden individu atau
b. Responden group
3. Strategi arsip (archival), yaitu data
dikumpulkan dari catatan atau basis data yang sudah ada. Sumber data strategi
ini adalah:
a. Data primer (primary data)
dan
b. Data sekunder (secondary
data)
4. Strategi analitikal (analytical).
Strategi ini menggunakan data kuantitatif tetapi prinsip atau hipotesis
dibuktikan dengan menggunakan lojik matematik periset.
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dapat
dilakukan untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data tergantung dari
strategi dan sumber datanya.
1.
Strategi
pengamatan langsung.
a.
Untuk
mendapatkan data kasus, teknik pengumpulan data melalui observasi dan
wawancara.
b.
Untuk
mendapatkan data lapangan, pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi waktu
dan gerak.
c.
Untuk
data laboratorium, pengumpulan data melalui eksperimen dan simulasi.
2.
Strategi
opini.
a.
Untuk
data opini individu, pengumpulan dapat digunakan teknik pengumpulan data
survei.
b.
Untuk
data opini grup, digunakan teknik pengumpulan data Delphi.
3.
Strategi
arsip.
a.
Untuk
data primer, digunakan pengumpulan data analisis isi.
b.
Untuk
data sekunder, digunakan teknik pengumpulan data dari basis data.
4.
Strategi
analitiikal, untuk mendapatkan data lojik periset, digunakan model matematik.
F. FAKTOR-FAKTOR PENGARUH DI PENGUMPULAN
DATA
1. Mainstream yang dianut. 6. Validitas luar dan
kedalaman riset.
2. Tujuan. 7. Validitas internal.
3. Level yang akan diteliti (abstraksi). 8. Biaya.
4. Pengontrolan dari periset. 9. Waktu.
5. Kemudahan riset jika data tersedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar