Selasa, 14 April 2015

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS - BAB II : INVESTIGASI ILMIAH

Nama              : Matirah
NIM                : 301 13 11 065
Kelas               : 4AK3

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS
                                                BAB II : INVESTIGASI ILMIAH
                                                                          
Penelitian ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti metode langkah demi langkah yang logis, terorganisasi dan ketat untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisisnya, dan menarik kesimpulan yang valid dari hal tersebut.

a.      CIRI-CIRI PENELITIAN ILMIAH
Ciri atau karakteristik utama penelitian ilmiah dapat didaftarkan sebagai berikut:
1.      Tujuan jelas. Manajer memulai penelitian dengan sebuah sasaran atau tujuan yang jelas. Fokusnya adalah meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi disamping manfaat lainpenelitian tersebut dalam banyak bidang.
2.      Ketepatan. Dasar teori yang baik dan desain metodologi yang tepat akan menambah ketepatan pada sebuah studi denag tujuan yang jelas. Ketepatan mengandung arti kehati-hatian, kecermatan, dan tingkat ketelitian dalam investigasi penelitian.
3.      Dapat diuji. Penelitian ilmiah menguji secara logis hipotesis yang disusun untuk melihat apakah data mendukung perkiraan atau hipotesis yang dibuat setelah studi yang mendalam terhadap situasi masalah.
4.      Dapat ditiru. Hasil uji hipotesis harus didukung ketika jenis penelitian serupa diulangi dalam keadaan lain yang mirip. Dengan kata lain, hipotesis kita tidak hanya bersifat kebetulan, tetapi merupakan refleksi dari keadaan populasi yang sebenarnya.
5.      Ketelitian dan keyakinan. Ketelitian mengacu pada kedekatan temuan dengan realitas berdasarkan sebuah sampel. Keyakinan mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi kita. Karena itu, tidaklah cukup hanya teliti, tetapi juga penting kuta dapat meyakinkan dan menegaskan bahwa 95% waktu hasil kita benar dan hanya 5% kemungkinan salahnya.
6.      Objektivitas. Kesimpulan yang ditarik dari interpretasi hasil analisis data harus objektif; yaitu, harus berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data aktual, dan buakn nilai-nilai subjektif atau emosional kita.
7.      Dapat Digeneralisasi. Dapat digeneralisasi mengacu pada cakupan penerapan temuan penelitian dalam satu konteks organisasi ke konteks organisasi lainnya.semakin luas jangkauan penerapan solusi yang dihasilkan oleh penelitian, semakin berguna penelitian tersebut bagi para pengguna.
8.      Hemat. Kesederhanaan dalam menjelaskan fenomena atau persoalan yang muncul, dan dalam menghasilkan solusi masalah, selalu lebih disukai untuk kerangka penelitian yang kompleks yang meliputi jumlah faktor yang tak dapat dikendalikan.

KETERBATASAN PENELITIAN ILMIAH DALAM BIDANG MANJEMEN
Dalam bidang manjemen dan ilmu sosial, tidak selalu mungkin untuk melakukan investigasi yang 100% ilmiah, tidak seperti dalam ilmu pasti, hasil yang diperoleh tidak akan eksak dan bebas kesalahan. Dikarenakan kesulitan yang dihadapi dalam pengukuran dan pengumpulan data dalam bidang subjektif seperti perasaan, emosi, sikap dan persepsi. Kesulitan juga mungkin dijumpai dalam mendapatkan sampel yang mewakili, yang membatasi generalisasi temuan.

RINTANGAN SAINS DALAM PENELITIAN
Deduksi dan Induksi
Deduksi adalah proses dimana kita tiba pada suatu kesimpulan beralasan melalui generalisasi logis dari sebuah fakta yang diketahui. Induksi, merupakan proses dimana kita mengamati fenomena tertentu dan berdasarkan hal tersbut tiba pada suatu kesimpulan.
Rintangan Sains
 
















METODE HIPOTESIS-DEDUKTIF
Tujuh Langkah Metode Hipotesis-Deduktif:
1.      Pengamatan, adalah tahap pertama dimana seseorang merasakan bahwa perubahan tertentu sedang terjadi, atau bahwa perilaku, sikap dan perasaan baru sedang mengemuka dalam suatu lingkungan.
2.      Pengumpulan informasi awal, meliputi mencari informasi secara mendalam mengenai hal yang diamati.
3.      Perumusan teori, yaitu usaha untuk menggabungkan semua informasi dalam cara yang logis, sehingga faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah dapat dikonseptualisasi dan diuji.
4.      Penyusunan hipotesis, adalah langkah logis selanjutnya setelah perumusan teori.
5.      Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut, setelah menyususn hipotesis, data yang terkait dengan setiap variable dalam hipotesis perlu dikumpulkan.
6.      Analisis data, data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik untuk melihat apakah hipotesis terbukti.
7.      Deduksi, adalah proses tiba pada kesimpulan dengan menginterpretasikan arti dan hasil analisis data.



TIPE PENELITIAN LAINNYA
Studi kasus dan penelitian tindakan kadang-kadang digunakan untuk mempelajari jenis persoalan tertentu. Studi kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, dimana sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam situasi saat ini. Sedangkan penelitian tindakan kadang-kadang dilakukan oleh konsultan yang ingin memprakarsai proses perubahan dalam organisasi. Dengan demikian, penelitian tindakan merupakan proyek yang berkembang secara terus-menerus denagn saling mempengaruhi antara masalah, solusi, pengaruh atau konsekuensi, dan solusi baru.

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN, PERMASALAHAN, MOTIVASI, TUJUAN DAN KONTRIBUSI RISET.
PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang bab 1 di laporan hasil riset yang berisi dengan isu riset, motivasi dari riset yang menunjukkan mengapa isu riset ini penting dan perlu diteliti, tujuan dari riset, dan kontribusi dari riset
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Latar belakang permasalahan menunjukkan gejala (symptom) dari permasalahan yang akan diteliti. Symptom merupakan tanda-tanda terjadinya permasalahan. Untuk riset yang bertujuan menyelesaikan permasalahan yang ada, memahami symptom merupakan hal yang terpenting dan pertama kali harus dilakukan. Di kontek penelitian bisnis, Cooper and Schindler (2001) meneyebut gejala (symptom) sebagai managemen dilemma. Ini merupakan dilema yang dihadapi oleh manajemen.
Gejala permasalahan (symptom) berbeda dengan permasalahannnya (problem). Gejala permasalahan merupakan akibat dari permasalahan yang tampak dan dapat dijadikan indikasi adanya suatu permasalahan. Gejala permasalahn adalah akibat dari suatu permasalahan. Permasalahan tidak dapat secara langsung diobservasi dan gejala permasalahan merupakan hal yang dapat diobservasi, maka permasalahn dapat ditelusur dari gejalanya dengan menggunakan hasil penelitian-penelitian sebelumnya, teori-teori, dan logika-logika. Denagn demikian memahami gejala permaslahn merupakan awal dari suatu penelitian.
CRITERIA KONTEK
Latar belakang permasalahn sebaiknya ditulis juga dengan menarik. Supaya menarik, latar belakang seharusnya mempunyai criteria kontek yang menarik yang ditulis dalam bentuk criteria kontek yang relevan dan menarik.
Penelitian yang tidak mempunyai criteria kontek menunjukkan bahwa penelitian tersebut  tidak didasarkan pada fenomena yang ada. Penelitian yang tidak mempunyai criteria kontek dan yang hanya menunjukkan hubungan variabel-variabel saja dicurigai sebagai latihan-latihan statistik saja (statisctal exercise).
PERMASALAHAN RISET
Sekaran (2003) menegaskan bahwa permasalahan atau isu dari riset perlu diidentifikasi dengan jelas. Suatu permasalahan atau isu (issue) dari riset dapat berupa sabagai berikut ini.
1.      Masalah (problem) yang terjadi yang perlu solusi perbaikan.
2.      Oportuniti (opportunity) atau peluang yang akan ditangkap.
3.      Pengujian atau verifikasi suatu teori yang sudah ada terhadap fenomena yang akan dijelaskan.
4.      Penemuan suatu teori baru dari suatu fenomena.
Menurut Cooper and Schindler (2001), urutan setelah symptom adalah pertanyaan manjemen, pertanyaan  riset, pertanyaan investigasi, dan pertanyaan pengukuran.
Pertanyaan manjemen merupakan pertnyaan yang ditanyakan oleh manajemen (yang muncul apabila risetnya merupakan riset terapan di bisnis). Pertanyaan riset digunakan untuk memcahkan permasalahnya. Selanjutnya pertanyaan investigasi merupakan pertanyaan-pertanyaan yang lebih rinci yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan riset dan akan menjadi hipotesis yang akan diuji. Selanjutnya pertanyaan pengukuran  digunakan di kuisioner untuk ditanyakan kepada responden.
MOTIVASI RISET
Beberapa riset dilakukan dengan dukungan dana dari sponsor dan kadangkala melibatkan dana yang tidak sedikit. Periset hrus dapat meykinkan sponsor bahwa isu yang diteliti merupakan is yang penting dan perlu untuk diteliti.
Demikian juga untuk riset akademik seperti skripsi, tesis atau disertasi. Periset harus dapat meyakinkan pemimbing riset bahwa pembimbing tidak akan membuang waktunya untuk membimbing riset yang isunya tidak penting dan tidak menarik.
TUJUAN RISET
Tujuan dari riset adalah apa yang ingin dicapai dengan melakukan penelitiannya. Secara umum, tujuan dari riset adalah untuk mencapai sasaran dari isu riset.
KONTRIBUSI RISET
Riset yang baik harus mempunyai kontribusi atau manfaat kepada pemakai hasil riset. Pemakai riset dapat berkisar dari akademisi, perusahaan, sampai ke pemerintah. Tergantung siapa pengguna hasil riset, kontribusi riset dapat berupa kontribusi teori, kontribusi praktek dan kontribusi kebijakan.
Kontribusi teori adalah hasil dari riset dapat memperbaiki teori yang sudah ada, menjelaskan teori yang sudah ada ke fenomena baru atau menemukan teori yang baru. Kontribusi praktek menunjukkan bahwa hasil dari riset dapat digunakan untuk diterapkan di praktek nyataatau paling tidak dapat digunakan untuk memperbaiki praktek yang ada dengan lebih baik. Kontribusi kebijakan be3rhubunga  dengan manfaat bagi regulator yang mengeluarkan kebijakan untuk kepentingan publik.
PENGALAMAN-PENGALAMAN PENULIS
Untuk skripsi mahasiswa S1, tujuannya adalah membuat mahasiswa belajar melakukan riset. Karena tujuannya adalah belajar melakukan riset, maka mahasiswa S1 cukup mereplikasi riset yang sudah ada tetapi belum dilakukan di fenomena yang dipilih.
Tujuan penulisan tesis S2 di Magister Sains (M.Si) adalah membuat mahasiswa S2 mampu merancang suatu riset sendiri dan melakukannya di suatu fenomena. Tujuan penulisan internship S2 di Magister Manajemen (MM) adalah untuk menerapkan teori yang dipelajari di kelas ke dalam pemecahan masalah di suatu perusahaan. Tujuan penulisan disertasi yang dilakukan oleh mahasiwa S3 adalah untuk menemukan sesuatu yang baru di suatu bidang tertentu, misalnya tentang kualitas laba akuntansi, pengungkapan informasi akuntansi dan lainnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar